Bulan Januari, awal tahun
2013 disaat semua pekerjaan kantor sudah terealisasi maka tiba saatnya memenuhi
permintaan dari beberapa sahabat untuk menuliskan cara pemasangan paving block
yang benar sehingga terwujudnya struktur pasangan yang baik dan awet (durable).
Seperti yang pernah saya tuliskan sebelumnya tentang paving block, kali ini
tentang bagaimana memasang paving block tersebut.
Berdasarkan SNI
03-2403-1991 tentang Tata Cara Pemasangan Blok Beton Terkunci untuk
Permukaan Jalan, secara umum yang dimaksud dengan pekerjaan blok beton terkunci
( paving blok ) adalah pemasangan paving baru, bongkaran paving lama,
perataan / leveling tanah dasar bawah lapisan pasir, penyediaan alat bantu,
bahan, tenaga kerja dan uji laboratorium dipandang perlu untuk mengetahui mutu
kuat tekan (kelas paving block). Pada proyek atau kegiatan yang berada di
lingkungan pemerintahan, contoh paving block yang dipergunakaan harus
diserahkan kepada Pengawas dan Direksi Teknis untuk disetujui terlebih dahulu
sebelum didatangkan ke lokasi kegiatan.
Pengiriman dan Penyimpanan
Semua bahan harus disimpan
dengan baik dari kerusakan pada saat pengiriman unit – unit paving blocks
dijaga agar tidak terjadi retak, patah dan rusak pada sudut, tepi/lingir, dan
bersih.
Penyiapan bahan akan membantu
pelaksanaan pekerjaan ini agar lancar dan ekonomis, ikhwal yang berkaitan
dengan pekerjaan ini adalah sebagai berikut :
- Penempatan material block terkunci ( paving block ), pasir alas, pasir pengisi harus dekat dengan lokasi pemasangan, bilamana paving blok disimpan secara bertumpuk maka tinggi penumpukan jangan terlalu tinggi, maksimal 1,5 m;
- Pengadaan peralatan , bahan dan tenaga kerja harus sesuai dengan volume pekerjaan;
- Untuk menghindari genangan air di musim hujan agar dibuatkan saluran sementara;
- Plastik digunakan untuk penutup paving blok yang sudah terpasang tetapi belum sempat terisi dengan pasir pengisi.
Peralatan dan Bahan
Peralatan utama yang
diperlukan dalam pelaksanaan pemasangan blok beton terkunci ( paving block )
adalah :
- · Benang kasur atau benang Plastik ;
- · Sapu lidi;
- · Sikat ijuk;
- · Gerobak barang seperti yang dipakai untuk mengangkut pasir ;
- · Lori dengan bangku kayu;
- · Alat potong block mekanis atau hidrolis;
- · Waterpass atau selang plastik transparan;
- · Palu kayu;
- · Pemadat pengetar ( vibro compactor );
- · Potongan-potongan besi beton yang ujungnya telah dibuat pipih untuk membantu menggeser-geserkan blok pada waktu penyesuaian celah;
- · Jidar kayu panjang 2-3 m.
Bahan
Klasifikasi Blok Beton
terkunci ( paving block ) didasarkan atas bentuk, ketebalan, kekuatan dan warna
Klasifikasi berdasarkan ketebalan
Ketebalan block beton terkunci ada 3 macam yaitu
a. ketebalan 60 mm;
b. ketebalan 80 mm;
c. ketebalan 100 mm.
Pemilihan bentuk dan ketebalan dalam pemakaian harus disesuaikan dengan rencana penggunaannya, dalam hal ini juga harus diperhatikan kuat tekan block tersebut.
Klasifikasi berdasarkan kekuatan
Pembagian kelas paving block beton berdasarkan mutu betonnya adalah :
a. mutu beton fc’ 37,35 MPa
b. mutu beton fc’ 27,00 MPa
Klasifikasi berdasarkan warna
Warna yang tersedia dilapangan antara lain abu-abu, hitam, dan merah. Bloak yang berwarna kecuali untuk menambah keindahan juga dapat digunakan untuk memberi batas pada perkerasan seperti tempat parkir, tali air, dan lain-lain.
Pelaksanaan Pekerjaan
Pelaksanaan pemasangan
paving blok dibagi dalam beberapa tahap, seperti dibawah ini :
Pekerjaan Persiapan
1.1 Pemeriksaan
Pondasi
Sebelum pelaksanaan
pemasangan paving bloak perlu dilakukan pemeriksaan terhadap pondasi. Hal-hal
yang perlu diperhatikan adalah :
·
Permukaaan
pondasi yang berhubungan dengan pasir alas harus rata, tidak bergelombang dan
rapat; pasir alas tidak boleh digunakan untuk memperbaiki ketidak-sempurnaan
pondasi.
·
Permukaan
pondasi untuk jalan kendaraan harus mempunyai kemiringan 2,5% untuk trotoar 2%
·
Lebar
pondasi harus cukup sampai dibawah beton pembatas atau penyokong
1.2 Lokasi Titik Awal
·
Titik
awal ini penting diperhatikan khususnya lokasi dengantanah miring; pemasangan
ini harus berawal dari titik terendah agar paving bloak yang telah terpasang
tidak bergeser;
·
Pemasangan
secara berurutan yang dimulai dari satu sisi; hindarkan pemasangan secara acak.
1.3 Benang Pembantu
Agar pemasangan bisa
dilaksankan secara baik dan cermat, maka perlu ada alat pembantu yaitu benang
pembantu. Benang pembantu dapat dipasang setiap jarak 4 m sampai 5 m. Bilamana
pada lokasi pemasangan terdapat lubang saluran, bak bunga atau konstruksi lain,
maka harus ada benang pembantu tambahan agar pola block terkunci tetap dapat
dipertahankan.
Pemasangan Beton Pembatas
Dan Beton Penyokong
Beton pembatas atau
biasa disebut beton kanstin adalah salah satu bagian perkerasan block beton
terkunci yang fungsinya menjepit dan menahan lapisan paving block agar tidak
tergeser pada waktu menerima beban, sehingga blok tetap saling mengunci. Beton
pembatas harus terpasang sebelum penebaran pasir alas. Bentuk beton pembatas
bermacam-macam dan proses pembuatannya beraneka-ragam ada yang dari beton
pracetak, beton cor ditempat, baik secara manual atau dengan alat slipform.
Untuk perkerasan paving blok mutu beton pembatas yang berhubungan dengan jalur
lalu lintas kendaraan minimum fc’ 25,0 MPa. Bilamana digunakan beton
pembatas dari beton pracetak, beton pembatas harus dipasang di atas beton
penyokong agar terjadi ikatan yang baik antara beton pembatas dan
pondasisehingga tidak mudah tergeser. Untuk itu dilakukan hal sebagai berikut :
1.
tebarkan
selapis beton penyokong setebal minimum 7 cm;
2.
pasang
beton pembatas di atas beton penyokong tersebut sewaktu masih dalam keadaan
basah, sehingga ketinggian dan kelurusaan beton pembatas sesuai dengan benang
pembantu;
3.
tambahkan
adukan beton pada bagian belakang beton pembatas;
4.
setelah
beton penyokong dalam keadaan setengah kering, barulah ditimbun dengan tanah,
mutu beton penyokong minimum fc’ 17,5 MPA;
5.
beton
pembatas sering dikombinasikan dengan tali air dan mulut air sebagai
saluran untuk membuang air hujan; apabila pertemuan antara beton pembatas dan
lapisan blok tidak diberi tali air biasanya beton pembatas mudah terkena
gesekan roda kendaraan.
Penebaran Pasir Alas
Pasir alas adalah pasir dengan ketebalan tertentu sebagai alas perletakan paving blok. Pasir alas harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
Pasir alas adalah pasir dengan ketebalan tertentu sebagai alas perletakan paving blok. Pasir alas harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
A.
Butiran
pasir alas adalah pasir kasar dengan besar butir maksimum 9,5 mm seperti pasir
beton, tajam, keras dan bersih dari lumpur, garam atau kotoran lain;
B.
Pada
saat penebaran harus dalam keadaan kering atau kadar air kurang dari 10% dan
bersifat gembur;
C.
Tebal
pasir berkisar antara 5 sampai 6 cm dan setelah dipadatkan tidak boleh lebih 5
cm; untuk mendapatkan ketebalan yang seragam, agar menggunakan alat perata
yaitu jidar kayu dengan mengikuti rel pembantu dari blok beton yang disusun
sejajar memanjang ; selain itu juga dapat digunakan benang pembantu sebagai
referensi.
D.
Pasir
alas ini tidak boleh digunakan untuk mengisi lubang-lubang pada pondasi
untuk memperbaiki tinggi pondasi;
E.
Lapis
atas pondasi di bawah pasir alas harus diratakan dan diperbaiki sebelum
penebaran pasir alas dimulai
F.
Untuk
jalan dengan lebar kurang dari 3 m, beton pembatas yang dipasang dapat
berfungsi sebagai rel pembantu;
G.
Untuk
jalan dengan lebar lebih dari 3 m, perataan pasir alas dilaksanakan secara
tahap;
H.
Sebaiknya
pasir alas diletakkan secara gundukan kecil di daerah lokasi pemasangan agar
sewaktu menarik jidar tidak terlalu berat dan dapat memudahkan pelaksanaan;
I.
Pasir
alas yang sudah dirataakan dijaga agar tidak terganggu seperti terinjak
atau dipakai menumpuk bahan;
J.
Setiap
tahap, luas maksimim adalah 30 m2 dengan
demikian pada sore hari dapat tertutup seluruhnya oleh paving blok;
K.
Untuk
pekerjaan yang akan dilanjutkan maka pasir alas disisakan 1 m dari baris
terakhir paving blok;
L.
Pasir
alas yang belum sempat ditutup oleh paving blok, keesokan harinya agar
digemburkan dan diratakan kembali;
M.
volume
pasir yang diperlukan sebagai pasir alas setebal 50 mm adalah ± 5 m3 setiap 100 m2paving blok.
Pemasangan Pola
Pemasangan baris pertama harus dijaga dengan
hati-hati. Untuk membentuk pola yang baik, unit paving blok harus mengikuti
benang pembantu dengan sudut yang tepat terhadap beton pembatas. Lubang-lubang
pinggir kemudian diisi dengan pemadatan. Bila pemasangan dari dua arah tidak
dapat dihindarkan atau karena pola harus dipertahankanpada tikungan, terutama
pada penggunaan pola tulang ikan, maka sudut pada pola pertemuan atau perubahan
sudut diberi pembatas dengan pola susun bata melintang.Pola Pemasangan Paving
BlockPola pemasangan paving block disesuaikan dengan tujuan penggunannya. Pola
yang umum dipergunakan ialah susun bata ( strecher) , anyaman
tikar ( basket wave ), tulang ikan ( herring
bone ), untuk perkerasan jalan diutamakan penggunaan pola tulang ikan
karena mempunyai daya penguncian yang lebih baik.
sumber
: dwikusumadpu.wordpress.com
Casino Games, Slots & Games | DrmCD
BalasHapusFree casino 통영 출장샵 games and slot machines games. With a 서울특별 출장샵 mix of both sports betting and live 밀양 출장안마 dealer 전라남도 출장마사지 casino, 남양주 출장마사지 you'll find a lot of action packed online